WISATA ALAM PAPUA
Papua merupakan salah satu provinsi terluas yang ada di Indonesia yang letaknya di bagian timur Indonesia. Di sebelah timur Pulau Papua berbatasan dengan negara Papua Nugini. Di samping Papua memiliki luas provinsi yang terluas di Indonesia, Papua juga memiliki flora dan fauna yang menarik, yang berbeda dari daerah lainnya di Indonesia. Tidak hanya itu saja, Papua juga memiliki sumber kekayaan alam yang melimpah. Papua juga memiliki tempat wisata yang tidak kalah menarik dan indahnya yang semakin hari semakin banyak peminat dari para wisatawan baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Banyak yang tertarik untuk mengunjungi Papua untuk menikmati keindahan alam bumi Papua tersebut. Adapun obyek wisata alam yang patut dikunjungi di pulau Papua antara lain :
- DANAU SENTANI
Danau Sentani terletak di Papua tepatnya di Kecamatan Sentani. Danau Sentani ini memiliki ketinggian sekitar 70 – 90 m dari atas permukaan laut. Tempat wisata di Papua ini berada di bawah lereng Pegunungan Cycloops yang memiliki luas sekitar 245.000 hektare. Sedangkan luas Danau Sentaninya sendiri sekitar 9.360 hektare. Danau Sentani ini terbentang antara Kota Jayapura hingga Kabupaten Jayapura. Danau Sentani yg berada di Papua ini merupakan danau terbesar di Papua yang berupa danau vulkanik yang asal sumber airnya dari 14 sungai yang terdiri dari sungai besar dan juga sungai kecil yang kesemuanya itu bermuara ke Sungai Jaifuri Puay. Di Danau Sentani juga terdapat hutan rawa yang letaknya di daerah Simporo dan Yoka di sebelah timur dan tengah Danau Sentani. Dasar perairan danau ini terdapat substrat lumpur yang berpasir atau humus. Dan di perairan yang dangkal banyak ditumbuhi oleh tanaman pandan dan juga sagu. Selain itu di danau ini juga terdapat 21 buah pulau kecil yang menghiasi danau yang indah ini. Danau Sentani memiliki potensi wisata yang sangat berpotensi dengan udaranya yang sangat nyaman dan asri. Tempat wisata ini cocok sekali untuk menikmati pesona alamnya dengan memancing, berenang, bermain ski air, bersampan, dan kegiatan air lainnya. Seni tari tradisional yang ditampilkan dapat disaksikan oleh para pengunjung pada saat acara-acara festival atau di hari perayaan tertentu. Arti kata Sentani berarti "disini kami tinggal dengan damai".
- Keanekaragaman Ikan[sunting | sunting sumber]
Di danau Sentani ini terdapat 30 spesies ikan air tawar dan empat di antaranya merupakan endemik danau sentani yaitu ikan gabus danau sentani (Oxyeleotris heterodon), Ikan Pelangi Sentani(Chilatherina sentaniensis), Ikan Pelangi Merah (Glossolepis incisus) dan Hiu gergaji (Pristis microdon). Danau Sentani kaya akan beragam biota laut dan sudah dimanfaatkan untuk budidaya ikan air tawar. Danau Sentani juga dijadikan lokasi wisata untuk berenang, bersampan, menyelam, memancing, ski air serta wisata kuliner. Diantara ketiga ikan endemik danau sentani yang populasinya semakin menyusut adalah ikan gabus danau sentani.
2. PUNCAK JAYA, PEGUNUNGAN JAYA WIJAYA
Puncak Jayawijaya merupakan salah satu tempat wisata di Papua yang termasuk dalam tujuh puncak dunia dan menjadi incaran para pendaki gunung dari berbagai belahan dunia. Tempat wisata alam di Papua ini memiliki panorama yang sangat indah yang letaknya di Taman Nasional Laurentz, Papua. Puncak ini selalu tertutup oleh salju. Bagi seorang yang hobi mendaki gunung, Pegunungan Jaya Wijaya yang berada di provinsi Papua ini merupakan salah satu gunung favorit yang wajib untuk ditaklukkan. Meski hanya sedikit yang berhasil mencapai puncak Jaya Wijaya, namun ini merupakan sebuah tantangan bagi seorang pendaki gunung. Memang Pegunungan Jaya Wijaya yang puncaknya selalu tertutupi oleh salju abadi ini merupakan pegunungan tertinggi di Indonesia. Pegunungan ini terbentang memanjang ditengah provinsi Papua Barat dan Papua di Indonesia sampai Papua Nugini. Puncak Pegunungan ini bernama Carstensz Pyramide yang diambil dari penemunya yaitu seorang Belanda yang bernama Carstensz.
Pegunungan Jayawijaya memiliki ketinggian 4.800 meter dpl. Meskipun terletak di ketinggian yang superdan berselimut salju di puncaknya, pegunungan ini ternyata terbentuk karena adanya pengangkatan dasar laut yang terjadi ribuan tahun yang lalu. Ini dibuktikan dengan ditemukannya fosil kerang laut yang dapat dilihat di batuan gamping di pegunungan tersebut. Sehingga tak heran bila pegunungan ini menjadi surga bagi ahli Geologi selain surga bagi para pendaki gunung. Bisa kita bayangkan, bila gunung setinggi ini dulunya adalah laut, bagaimana dengan pulau lainnya di Indonesia, pasti semua masih berupa lautan pada ribuan tahun silam.
Menurut teori geologi, awalnya dunia kita ini hanya memiliki sebuah benua saja yang bernama Pangea pada 250 juta tahun lalu. Akhirnya benua Pangea pecah menjadi dua dengan membentuk benua Laurasia dan Eurasia. Benua Eurasia sendiri pecah kembali menjadi benua Gonwana yang kemudian hari akan menjadi daratan Amerika Selatan, Afrika, India dan Australia.
Pengendapan yang sangat intensif terjadi di benua Australia, ditambah terjadinya tumbukan lempeng bumi antara lempeng Indo Pasifik dengan lempeng Indo Australia di dasar laut sehingga menghasilkan busur pulau yang juga merupakan cikal bakal dari pulau dan pegunungan di Papua.
Menurut penelitian, salju yang ada di puncak Jayawijaya diperkirakan akan mencair atau habis seperti yang terjadi pada gunung Kilimanjaro di Tanzania dikarenakan perubahan iklim secara global yang terjadi di daerah tropis. Jadi sangat disayangkan sekali kalau perkiraan para ahli itu benar, kita tidak lagi memiliki salju yang berada di negeri ini. Selagi salju di puncak jaya masih ada tidak ada salahnya bila sobat khususnya yang mempunyai hobi mendaki dan yang berkantong cukup tebal untuk mencoba menaklukkannya. Karena untuk menuju kesana dibutuhkan stamina yang prima dan dana yang tidak sedikit untuk akomodasi, konsumsi, peralatan dan transportasinya.
Menurut teori geologi, awalnya dunia kita ini hanya memiliki sebuah benua saja yang bernama Pangea pada 250 juta tahun lalu. Akhirnya benua Pangea pecah menjadi dua dengan membentuk benua Laurasia dan Eurasia. Benua Eurasia sendiri pecah kembali menjadi benua Gonwana yang kemudian hari akan menjadi daratan Amerika Selatan, Afrika, India dan Australia.
Pengendapan yang sangat intensif terjadi di benua Australia, ditambah terjadinya tumbukan lempeng bumi antara lempeng Indo Pasifik dengan lempeng Indo Australia di dasar laut sehingga menghasilkan busur pulau yang juga merupakan cikal bakal dari pulau dan pegunungan di Papua.
Menurut penelitian, salju yang ada di puncak Jayawijaya diperkirakan akan mencair atau habis seperti yang terjadi pada gunung Kilimanjaro di Tanzania dikarenakan perubahan iklim secara global yang terjadi di daerah tropis. Jadi sangat disayangkan sekali kalau perkiraan para ahli itu benar, kita tidak lagi memiliki salju yang berada di negeri ini. Selagi salju di puncak jaya masih ada tidak ada salahnya bila sobat khususnya yang mempunyai hobi mendaki dan yang berkantong cukup tebal untuk mencoba menaklukkannya. Karena untuk menuju kesana dibutuhkan stamina yang prima dan dana yang tidak sedikit untuk akomodasi, konsumsi, peralatan dan transportasinya.
3. TAMAN NASIONAL TELUK CENDRAWASIH
Dan, tempat wisata berikutnya yang ada di Papua adalah Taman Nasional Teluk Cenderawasih. Taman Nasional Teluk Cendrawasih merupakan taman nasional dengan perairan laut yang sangat luas di Indonesia, terdiri dari daratan dan pesisir pantai (0,9%), daratan pulau-pulau (3,8%), terumbu karang (5,5%), dan perairan lautan (89,8%).Taman nasional ini terletak di
Teluk Cenderawasih, provinsi Papua Barat. Taman Nasional Teluk Cenderawasih meliputi pulau Mioswaar, Nusrowi, Roon, Rumberpon dan Yoop. Selain itu di taman nasional ini terdapat 14 jenis flora yang dilindungi. Sebagian besar flora tersebut terdiri dari pohon kasuarina. Selain flora, juga terdapat beberapa fauna yang dilindungi juga, yaitu terdiri dari 36 jenis burung dan 18 diantaranya tersebut dilindungi, beberapa jenis penyu, dan 186 jenis moluska dan juga 209 jenis ikan. Area ini juga menjadi tempat habitat bagi ikan paus dan juga lumba-lumba. Kedua hewan ini dapat hidup berdampingan karena tidak adanya pemburu ikan paus maupun ikan lumba-lumba. Para pengurus taman nasional ini juga bertanggung jawab dengan memberikan makanan yang berlimpah kepada mereka yang telah disediakan oleh Teluk Cendrawasih.
- Keanekaragaman Hayati[sunting | sunting sumber]
Potensi karang Taman Nasional Teluk Cendrawasih tercatat 150 jenis dari 15 famili, dan tersebar di tepian 18 pulau besar dan kecil. Persentase penutupan karang hidup bervariasi antara 30,40% sampai dengan 65,64%. Umumnya, ekosistem terumbu karang terbagi menjadi dua zona yaitu zona rataan terumbu (reef flat) dan zona lereng terumbu (reef slope). Jenis-jenis karang yang dapat dilihat antara lain koloni karang biru (Heliopora coerulea), karang hitam (Antiphates sp.), famili Faviidae dan Pectiniidae, serta berbagai jenis karang lunak.
Taman Nasional Teluk Cendrawasih terkenal kaya akan jenis ikan. Tercatat kurang lebih 209 jenis ikan penghuni kawasan ini diantaranya butterflyfish, angelfish, damselfish, parrotfish, rabbitfish, dan anemonefish.
Jenis moluska antara lain keong cowries (Cypraea spp.), keong strombidae (Lambis spp.), keong kerucut (Conus spp.), triton terompet (Charonia tritonis), dan kima raksasa (Tridacna gigas).
Terdapat empat jenis penyu yang sering mendarat di taman nasional ini yaitu penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas), penyu lekang (Lepidochelys olivaceae), dan penyu belimbing (Dermochelys coriacea). Duyung (Dugong dugon), paus biru (Balaenoptera musculus), ketam kelapa (Birgus latro), lumba-lumba, dan hiu sering terlihat di perairan Taman Nasional Teluk Cendrawasih.
4. RAJA AMPAT
Raja Ampat merupakan suatu kepulauan yang letaknya di Irian Jaya Barat. Raja Ampat adalah salah satu tempat wisata di Papua yang memiliki kekayaan alam yang indah yang tidak ada duanya. Di tempat wisata ini memiliki jenis terumbu karang sekitar 75%. Salah satu tempat wisata alam di Papua ini cocok bagi yang memiliki hobi diving. Dengan keindahan makhluk hidup bawah lautnya tentu akan sangat sayang dilewatkan begitu saja saat berkunjung ke tempat ini. .Kepulauan Raja Ampat merupakan rangkaian empat gugusan pulau yang berdekatan dan berlokasi di barat bagian Kepala Burung (Vogelkoop) Pulau Papua. Secara administrasi, gugusan ini berada di bawah Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Kepulauan ini sekarang menjadi tujuan para penyelam yang tertarik akan keindahan pemandangan bawah lautnya. Empat gugusan pulau yang menjadi anggotanya dinamakan menurut empat pulau terbesarnya, yaitu Pulau Waigeo, Pulau Misool, Pulau Salawati, dan Pulau Batanta.
- Kekayaan sumber daya alam[sunting | sunting sumber]
Kepulauan Raja Ampat merupakan tempat yang sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai objek wisata, terutama wisata penyelaman. Perairan Kepulauan Raja Ampat menurut berbagai sumber, merupakan salah satu dari 10 perairan terbaik untuk diving site di seluruh dunia. Bahkan, mungkin juga diakui sebagai nomor satu untuk kelengkapan flora dan fauna bawah air pada saat ini.
Dr John Veron, ahli karang berpengalaman dari Australia, misalnya, dalam sebuah situs ia mengungkapkan, Kepulauan Raja Ampat yang terletak di ujung paling barat Pulau Papua, sekitar 50 mil sebelah barat laut Sorong, mempunyai kawasan karang terbaik di Indonesia. Sekitar 450 jenis karang sempat diidentifikasi selama dua pekan penelitian di daerah itu.
Tim ahli dari Conservation International, The Nature Conservancy, dan Lembaga Oseanografi Nasional (LON) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pernah melakukan penilaian cepat pada 2001 dan 2002. Hasilnya, mereka mencatat di perairan ini terdapat lebih dari 540 jenis karang keras (75% dari total jenis di dunia), lebih dari 1.000 jenis ikan karang, 700 jenis moluska, dan catatan tertinggi bagi gonodactyloid stomatopod crustaceans. Ini menjadikan 75% spesies karang dunia berada di Raja Ampat. Tak satupun tempat dengan luas area yang sama memiliki jumlah spesies karang sebanyak ini.
Ada beberapa kawasan terumbu karang yang masih sangat baik kondisinya dengan persentase penutupan karang hidup hingga 90%, yaitu di selat Dampier (selat antara Pulau Waigeo dan Pulau Batanta), Kepulauan Kofiau, Kepualauan Misool Tenggara dan Kepulauan Wayag. Tipe dari terumbu karang di Raja Ampat umumnya adalah terumbu karang tepi dengan kontur landai hingga curam. Tetapi ditemukan juga tipe atol dan tipe gosong atau taka. Di beberapa tempat seperti di kampung Saondarek, ketika pasang surut terendah, bisa disaksikan hamparan terumbu karang tanpa menyelam dan dengan adaptasinya sendiri, karang tersebut tetap bisa hidup walaupun berada di udara terbuka dan terkena sinar matahari langsung.
Spesies yang unik yang bisa dijumpai pada saat menyelam adalah beberapa jenis kuda laut katai, wobbegong, dan ikanpari Manta. Juga ada ikan endemik raja ampat, yaitu Eviota raja, yaitu sejenis ikan gobbie. Di Manta point yg terletak di Arborek selat Dampier, Anda bisa menyelam dengan ditemani beberapa ekor Pari Manta yang jinak seperti ketika Anda menyelam di Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur. Jika menyelam di Cape Kri atau Chicken Reef, Anda bisa dikelilingi oleh ribuan ikan. Kadang kumpulan ikan tuna, giant trevallies dan snappers. Tapi yang menegangkan jika kita dikelilingi oleh kumpulan ikan barakuda, walaupun sebenarnya itu relatif tidak berbahaya (yang berbahaya jika kita ketemu barakuda soliter atau sendirian). Hiu karang juga sering terlihat, dan kalau beruntung Anda juga bisa melihat penyu sedang diam memakan sponge atau berenang di sekitar anda. Di beberapa tempat seperti di Salawati, Batanta dan Waigeo juga terlihat Dugong atau ikan duyung.
Karena daerahnya yang banyak pulau dan selat sempit, maka sebagian besar tempat penyelaman pada waktu tertentu memiliki arus yang kencang. Hal ini memungkinkan juga untuk melakukan drift dive, menyelam sambil mengikuti arus yang kencang dengan air yang sangat jernih sambil menerobos kumpulan ikan.
0 komentar:
Posting Komentar